24 April 2014

Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang kehidupan, baik itu dalam bidang Pendidikan, Politik, Bisnis dan Ekonomi karena semua itu dapat berjalan lancar berkat adanya komunikasi dan Interaksi. komunikasi dapat diibaratkan sebagai mesin penggerak yang membuat suatu organisasi atau lembaga bisa maju dan solid. berikut merupakan sedikit pembahasan mengenai komunikasi dalam suatu organisasi.




Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu penerima pesan membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.

Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka.

Everett M. Rogers
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.

Onong Uchjana Effendy 
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).

KESIMPULAN :
Komunikasi adalah proses penyampaian Informasi dari individu ke individu, individu ke kelompok, ataupun dari kelompok ke kelompok yang dilakukan secara sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka dengan metode komunikasi langsung maupun melalui alat-alat komunikasi jarak jauh.

 Menurut Harold Lasswell ada 5 (Lima) Unsur dalam Komunikasi, Yaitu :
  1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator.
  2. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan / dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk/organisasi pesan.
  3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak/elektronik dll).
  4. To Whom? (untuk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan darisumber. Disebuttujuan (destination) /pendengar (listener) / khalayak (audience) / komunikan / penafsir/ penyandi balik (decoder).
  5. With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dll.

Komponen komunikasi
  • Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
  • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
  • Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
  • Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
  • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
  • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")

Model-model komunikasi

1.   Model Komunikasi Linear
Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima.

2.    Model Interaksional
komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.

3.    Model transaksional
Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.[rujukan?] Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.


Saluran komunikasi INTERNAL dan EXTERNAL

INTERNAL

1.    Downward communication 
Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction) b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

Metode Dalam Penyampaian informasi :
  • Metode tulisan 
  • Metode lisan 
  • Metode tulisan diikuti lisan 
  • Metode lisan diikuti tulisan

2.    Upward communication 
Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

3.    Horizontal communication 
Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: 
  • Memperbaiki koordinasi tugas 
  • Upaya pemecahan masalah 
  • Saling berbagi informasi 
  • Upaya pemecahan konflik 
  • Membina hubungan melalui kegiatan bersama

4.    Interline communication 
Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.


EXTERNAL
Komunikasi antara pimpinan organisasi [perusahaan] dengan khalayak audience di luar organisasi.
  • Komunikasi dari organisasi kepada khalayak → bersifat informative
  • Majalah,  Press release/  media release, Artikel surat kabar atau majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll

*) Pengalaman Komunikasi dalam Organisasi

Dalam sebuah organisasi komunikasi merupakan hal yang penting dan sangat dibutuhkan karena dengan berkomunikasi kita akan lebih dekat dengan sesama anggota organisasi maupun dengan pemimpin organisasi, bagi seorang pemimpin komunikasi merupakan sarana yang paling baik untuk memajukan solideritas dan kinerja, semakin kita akrab dengan karyawan/anggota maka karyawan/anggota tersebut tidak akan merasa canggung dan tertekan ketika berhadapan dengan kita. selain itu komunikasi juga bermanfaat bagi para pemimpin (pimpinan) untuk bisa menerima masukan/aspirasi dari para bawahanya, entah itu sebuah keluhan, pujian maupun saran lain yang sifatnya bisa mendorong kemajuan organisasi/perusahaan.

bayangkan jika dalam sebuah organisasi tidak ada interaksi/komunikasi antar sesama anggotanya, maka anggota tersebut tidaklah akan merasa nyaman, justru mereka akan merasa resah karena dia tidak tau tentang orang-orang disekelilingnya dan mungkin dia akan cenderung seperti sebuah robot yang hanya menerima perintah kemudian dikerjakan, dan seterusnya begitu.

Seperti pada organisasi yang dulu saya pernah geluti yaitu OSIS, komunikasi dalam osis sangatlah dibutuhkan baik itu antar sesama anggota maupun antar siswa lain dan guru karena Osis sendiri bertujuan untuk memajukan sekolah, mencontohkan sikap-sikap yang baik maka sangatlah penting sebuah komunikasi dan interaksi. Alhamdulilah ketika saya masih berada di Osis, kami tidak mengenal antara atasan dan bawahan artinya bukan berarti kami tidak tunduk dan patuh terhadap ketua osis maupun dewan lain yang memiliki jabatan lebih tinggi, tapi lebih kepada kita mengganggap semua sama, tidak ada yang berkuasa, lebih tinggi jabatan dan yg lebih rendah harus tunduk, tapi kita menganggap kita sama-sama memiliki posisi dan tugas masing-masing dan semua anggota merupakan sesuatu yang penting bagi keutuhan organisasi.

Kami selalu berkomunikasi dan merundingkan ketika ada masalah, entah itu masalah kecil ataupun yang kompleks sekalipun, semua kita rundingakan dan kita cari jalan keluar yang paling baik, kami juga saling berinteraksi dan berkomunikasi antar sesama anggota, bukan hanya dilingkungan sekolah tetapi kita terkadang berkumpul diluar sekolah entah itu untuk bermain, mengerjakan tugas ataupun hanya sekedar ngobrol dan becanda, tapi paling tidak satu anggota dengan anggota lain tidak merasa seperti Alien yang berasal dari berbagai planet kemudian dikumpulkan jadi satu.

Semua kegiatan tadi tidak hanya membuat Organisasi kita menjadi solid, tetapi juga membuat kita tidak canggung dan malu untuk mengemukakan pendapat dan secara otomatis muncul ide-ide baru seperti misalnya waktu puasa kemarin kita mengadakkan beberapa lomba yang diikuti oleh tiap-tiap perwakilan kelas.

*) Cara berkomunikasi Antar sesama anggota

Pada dasarnya antar sesama anggota cara berkomunikasnya sama, baik dari pembina ke Ketua, Ketua ke Anggota, dan Pembina ke Anggota itu sama, yaitu dengan berkomunikasi secara langsung dan tidak langsung.

Komunikasi secara langsung ya biasanya kita berkumpul atau bahasa kerenya rapat anggota, disini kita berkomunikasi dan saling mengemukkakan pendapat untuk menjawab masalah-masalah yang ada, Biasanya yang memimpin rapat adalah Ketua osis namun kadang pembina juga mengikuti rapat ketika dia tidak sibuk.

Komunikasi secara tidak langsung biasanya kita berkomunikasi dan merundingkan masalah ataupun mengajukkan gagasan lewat media komunikasi elektronik seperti HP dan komputer. komputer sendiri bukan berarti kita biacara pada komputer bak sedang menelfon, tapi biasanya kita menggunakan beberapa media sosial untuk membuat group yang sifatnya tertutup ataupun sekedar multichat dan hasi dari rundingan tersebut kemuadian dijelaskan oleh ketua osis pada pembina.

Well, hidup itu tidak selalu berjalan lurus guys, kadang kita belok kanan, kandang belok kiri dan tak jarang juga kita berhenti, semua interaksi tersebut pastilah ada sisi negatifnya atau sisi buruk nya seperti kendala-kendala dalam komunikasi berikut merupakkan 

*) Kendala dalam komunikasi
1.    Kesibukkan Anggota

Well, Setiap anggota pasti punya kesibukan dan kepentingan masing-masing, jadi tak jarang juga ada beberapa dari kami yang sulit untuk berkomunikasi secara intens tapi bukan berarti tidak pernah berkomunikasi.

2.    Membosankan

Melakukan kegiatan yang sama dan berulang-ulang tentu membuat kita jenuh dan bosan, nah sepeti itulah kira-kira yang terjadi pada beberapa anggota kami, beberapa dari mereka mulai bosan dan tidak mengikuti kegiatan yang kami adakan, kami tidak bisa memaksa mereka untuk bergabung dan hanya untuk memenuhi ruangan, tapi kami lebih kepada siapa saja yang mau untuk mengikuti dan tanpa harus terpaksa.

3.    Keterbatasan Alat Komunikasi

Tidak semua dari anggota memiliki alat komunikasi yang canggih, ya memang tak sedikit juga yang punya tapi ada salah satu, salah dua atau salah semua yang memiliki alat komunikasi yang belum canggih, jadi secara otomatis mereka ketinggalan berita tentang Organisasi.

*) Solusinya

1.    Planning

Artinya kita merencanakan kapan waktu yang paling baik untuk dilakukan Rapat anggota, paling tidak waktu dimana anggota yang bisa jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang tidak. setelah memilih dan menentukan waktu yang tepat baru kita fix adakan rapat.

2.   Mengurangi itensitas

Intensitas rapat yang terlalu sering juga tidak terlalu baik, maka kami mengatasi masalah tersebut dengan mengurangi intensitas rapat dan rapat, diharapkan Anggota tidak merasa bosan dengan suasana rapat yang begitu-begitu saja.

3.    Member to Remember
 
Artinya setiap anggota mengingatkan aknggota lain jika akan diadakan rapat ataupun hal lainya sehingga semua anggota tau dan tidak ada yang tertinggal informasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

P E R H A T I A N !!!
1. Berkomentarlah dengan baik dan sopan
2. tidak boleh spam (Spamming Comment)
3. No pornografi dan Menempelkan Link Aktif.

Regard : Sugimin Lifehacker